Oleh: Adi Sanjaya, S.Pd.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih dewasa ini telah menimbulkan berbagai macam perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam tatanan sosial dan moral yang dahulu sangat dijunjung tinggi, namun kini tampaknya meluncur kepada kurang diindahkannya aspek tersebut. Kehidupan manusia semakin betambah mudah dengan ditemukannya berbagai macam ilmu dan teknologi, yang ironisnya manusia tidak lagi terlalu mempermasalahkan perkembangan moral dan kehidupan sosial. Di balik kemajuan yang demikian pesatnya, mulai terasa pengaruh yang kurang menggembirakan, yaitu mulai tampak dan terasa nilai-nilai luhur agama, adat dan norma sosial yang selama ini sangat diagungkan bangsa Indonesia mulai menurun, bahkan kadangkala diabaikan, karena ingin meraih kesuksesan dalam karier dan kehidupan. Untuk menangkal kesemuanya itu, salah satu upaya yang dianggap ampuh adalah melalui jalur pendidikan, terutama pendidikan agama.
Dewasa ini makin terasa perlunya manusia dibentengi dengan nilai-nilai luhur agama, mengingat pengaruhnya yang besar terhadap kehidupan manusia. Baik jasmani maupun rohani, apabila dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik, maka ia akan dapat tergelincir dan melaksanakan perbuatan yang melanggar ketentuan, sebab itu mereka perlu pendidikan. Sebagian orang yang melakukan tindakan yang melanggar norma, tingkah laku atau sifatnya dapat ditelusuri melalui pendidikan dan lingkungannya. Biasanya, bila pendidikan baik, maka ia akan bertingkah laku baik pula sesuai dengan pengaruh lingkungannya karena telah menginternalisasikan nilai-nilai luhur agama yang telah diajarkan kepadanya sejak kecil. Begitu pula pendidikan agama yang pernah diterimanya di sekolah akan mempengaruhi perkembangan jiwanya dan mewarnai kepribadiannya.
Menurut Sigmund Freud (tokoh psikoanalisis) bahwa tingkah laku seseorang dalam kehidupannya di masyarakat/pergaulan dapat dicari asal-usulnya dari keadaan pendidikan dan kehidupan rumah tangganya ataupun lingkungannya. Bila keadaan kehidupan rumah tangganya baik dan diwarnai oleh norma-norma agama, maka penampilan tingkah lakunya dalam masyarakat akan baik pula, dan demikian pula sebaliknya. Pendidikan moral ini berjalan secara sistematis dan berkesinambungan, yaitu mulai dari lingkungan keluarga sampai ke lingkungan sekolah dan masyarakat dengan berbagai saluran.
Beribadah sesuai kepercayaan masing-masing, apapun bentuknya, merupakan salah satu cara untuk mendidik anak dari kecil untuk menjauhkannya dari perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan norma agama. Dalam melaksanakan ibadah, akan ditanamkan nilai-nilai luhur pada anak yang akan membuat anak tersebut untuk menumbuhkan rasa kasih sayang, setia kawan, solidaritas serta introspeksi yang bermuara pada kesadaran akan posisi dirinya di mata Tuhan. Karena setiap bentuk ibadah sudah pasti mengandung nilai-nilai luhur yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang terhadap Tuhannya, sehingga secara otomatis akan berdampak pada pendidikan dalam perkembangan moral anak didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar