Label

Adi Sanjaya

Adi Sanjaya

Kamis, 16 September 2010

Kemunduran Perniagaan Nusantara pada Masa Penguasaan Portugis

Kita ketahui bahwa Malaka dan Maluku merupakan pusat perdagangan dan penghasil bahan dagang yang utama di nusantara pada waktu itu. Malaka merupakan sebuah semenanjung di sebelah tenggara benua Asia dan merupakan pelabuhan serta pusat perdagangan Asia. Sedangkan Maluku merupakan sebuah kepulauan yang terletak di Indonesia bagian timur yang banyak menghasilkan rempah – rempah sehingga banyak diburu oleh pedagang- pedagang Eropa. Pada saat Portugis berlayar dari Goa (India) menuju Malaka dan menguasainya pada tahun 1511, Portugis berusaha untuk menguasai perdagangan Asia yang berpusat disana. Namun segera menjadi jelas bahwa mereka tidak menguasai perdagangan Asia karena Portugis menghadapi banyak masalah, baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar. Walaupun demikian, penaklukan Portugis terhadap Malaka mulai membuat kota pelabuhan itu menjadi merana . mereka pada dasarnya telah mengacaukan secara mendasar organisasi sistem perdagangan Asia.
Kemudian setelah Maluku dikuasainya pada tahun 1512, mereka mulai menyebar pengaruh dengan mengambil hati pemimpin kerajaan disana yang sedang bertikai seperti Ternate dan Tidore. Portugis membuat persekutuan dengan Ternate dan pada tahun 1522 mulai membangun benteng disana (Ricklefs, 2001 : 35). Namun persekutuan itu selanjutnya berubah menjadi ketegangan dengan raja – raja Islam karena mereka ingin melakukan kristenisasi terhadap penduduk disana. Setelah kedudukannya kuat, maka mereka berusaha untuk mendapat keuntungan lewat membeli rempah – rempah (sebagai bahan komoditi yang sangat laku di pasaran Eropa) dengan harga murah dan menjualnya dengan harga tinggi di Eropa.
Hal inilah yang menyebabkan mereka mampu menguasai sektor perdagangan dan pelayaran di nusantara sehingga pedagang pribumi yang menggunakan teknologi yang jauh lebih sederhana tidak mampu menyaingi teknologi pelayaran Portugis yang sudah lebih maju.

Tidak ada komentar: