Oleh Adi Sanjaya
- Dimensi transedentalia : maksudnya adalah bahwa manusia percaya dan yakin terhadap kekuatan-kekuatan diluar diri manusia. Manusia menyadari bahwa masih ada kekuatan yang jauh lebih hebat dari kekuatan manusia. Manusia percaya bahwa segala kekuatan yang ada di alam dikuasai oleh satu penguasa, yaitu Tuhan. Bumi, air, tanah, api, angin, dan angkasa yang memiliki fenomena tersendiri adalah wujud nyata keterbatasan manusia dibandingkan dengan kekuasaan Sang Pencipta.
- Dimensi idealita : maksudnya adalah manusia adalah makhluk pemikir yang mempunyai pemikiran, ide dan gagasan yang bersifat abstrak. Namun demikian hal yang bersifat abstrak tersebut tetap dipandang sebagai suatu hal yang idealis. Hal tersebut berpangkal dari adanya pandangan bahwa segala yang telah ada dan akan ada berawal dari abstraksi pikiran manusia. Manusia memandang hal yang paling ideal adalah hal yang berawal dari abstraksi pikiran. Sedangkan apabila telah termanifestasi lewat perilaku atau hasil karya, seringkali buah pikiran menjadi berbeda dari semula.
- Dimensi sosialita : bahwa manusia selain sebagai makhluk individu manusia juga sebagai makhluk sosial karena manusia tidak akan dapat hidup dan berkembang tanpa manusia lainnya. Walaupun manusia itu bisa hidup sendiri dengan makanan, namun manusia tidak akan bisa berkembang tanpa adanya manusia lain dalam memenuhi kebutuhan biologisnya. Selain itu pula, lingkungan sosial (masyarakat) merupakan salah satu lingkungan terpenting agar manusia itu terbentuk menjadi ”lebih manusia”. Tiap-tiap manusia tahu bahwa ia anggota dari berbagai jenis kelompok (Fishcer, 1980: 30).
- Dimensi moderialita : bahwa manusia selalu ingin menjadi dirinya yang modern, maju dan berkembang sesuai perkembangan jaman. Hal tersebut karena setiap jaman mempunyai zeitgeist (jiwa jaman) yang berbeda-beda. Sedangkan manusia sifatnya selalu ingin mencoba hal-hal yang baru. Oleh karena itu, manusia ingin mencoba hal baru tersebut yang bersifat kemajuan dan kemodernan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar